Minggu, 06 Juli 2014



MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN  IV (PATOLOGI)
TENTANG KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
1.     Monalysa
2.     Murni
3.     Novelita
4.     Nova harneva
5.     Yanti Tressia


 
          
     


AKADEMI KEBIDANAN IMELDAMEDAN JALUR UMUM
PROGRAM REGULER ANGKATAN X
TA . 2013/2014



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya penyusun diberi kesehatan sehingga makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan hipertensi” dapat selesai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
            Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI, dimana sumber materi disadur dari buku-buku yang relevan serta pustaka internet guna menunjang keakuratan materi yang nantinya akan di sampaikan.
            Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepaada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.









Penyusun




DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
 BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
      1.1  Latar Belakang................................................................................................... 1
      1.2   Rumusan Masalah............................................................................................. 2
      1.3  Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
            2.1 Definisi hipertensi..............................................................................................3
2.2 Etiologi (penyebab hipertensi dalam kehamilan)...............................................3
2.3 Tanda dan Gejala.............................................................................................. 5
2.4.Klasifikasi Hipertensi dalam kehamilan............................................................5
      2.5 Patofisiologi ...................................................................................................... 6
      2.6 Komplikasi......................................................................................................... 6
      2.7 Prognosis............................................................................................................ 6
      2.8. Peran bidan dalam kehamilan........................................................................... 6
      2.9 penatalaksanaan................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP............................................................................................... 9
      3.1  Kesimpulan........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................







BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) adalah tekanan yang diakibatkan dari aliran darah yang dipompa oleh jantung, mengalir cepat sehingga menekan dan merusak dinding arteri pada pembuluh darah. Seseorang dikatakan memiliki hipertensi jika pada pemeriksaan, tekanan darah diatas 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik yang biasa ditulis 140/90 mmHg. Kelebihan berat badan, sensitifitas garam, konsumsi alkohol, kebiasaan hidup tidak sehat dan faktor keturunan adalah beberapa faktor penyebab munculnya masalah hipertensi.
Ada banyak kasus dimana wanita hamil dengan hipertensi mampu menjaga kehamilan sampai dengan kelahiran dengan selamat. Dengan bantuan medis selama kehamilan, komplikasi selama kehamilan dapat dicegah. Bagaimanapun juga, hipertensi selama kehamilan selalu dibutuhkan perhatian khusus. Wanita hamil yang menderita hipertensi dimulai sebelum hamil, memiliki kemungkinan komplikasi pada kehamilannya lebih besar dibandingkan dengan wanita hamil yang menderita hipertensi ketika sudah hamil. Karena beberapa wanita hamil memiliki kemungkinan menderita hipertensi selama kehamilan karena beberapa faktor.
Banyak akibat yang bisa ditimbulkan oleh hipertensi. Resiko terbesar hipertensi pada wanita hamil adalah kerusakan pada ginjal. Pada kasus yang lebih serius, ibu bisa menderita preeclampsia atau keracunan pada kehamilan, yang akan sangat membahayakan baik baik ibu maupun bagi janin. Selain itu hipertensi bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah, stroke, dan gagal jantung di kemudian hari. Preeclampsia dimulai pada kehamilan minggu ke-20, sebagai akibat dari hipertensi. Berpengaruh pada ginjal dan pengeluaran protein melalui urin, juga mempengaruhi otak, placenta dan hati (liver). Pada janin, preeclampsia bisa menyebabkan berat badan lahir rendah, keguguran, dan lahir prematur.

1.2  Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari Hipertensi dalam kehamilan ?
2. Apa sajakah jenis-jenis hipertensi dalam kehamilan ?
3. Bagaimana gejala timbulnya pada hipertensi dalam kehamilan ?
4. Bagaimana penanganan hipertensi dalam kehamilan ?
5. Apa saja dampak yang terjadi dalam kehamilan dengan hipertensi pada ibu dan janin?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari hipertensi dalam kehamilan
2. Untuk mengetahui jenis-jenis hipertensi dalam kehamilan
3. Untuk mengetahui gejala timbulnya pada hipertensi dalam kehamilan
4. Untuk mengetahui penanganan hipetensi dalamkehamilan
5. Untuk mengetahui dampak yang terjadi dalam kehamilan dengan hipertensi






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi hipertensi
Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension.hiper artinya tekanan yang berlebihan dan tension artinya tensi.hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi medis dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam waktu yang lama) yang mengakibatkan angka kesakitan dan angka kematian seseorang dikatakan menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastoliknya lebih besar dari 120 mmHg.(Ai Yeye Rukiyah.2010)
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia, sehingga setiap diagnosa hipertensi harus bersifat spiesifik usia. Pada umumnya, tekanan yang dianggap optimal adalah < 120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 80 mmHg untuk tekanan diastolik, sementara tekanan yang dianggap hipertensif adalah > 140 mmHg untuk sistolik dan 90 mmHg untuk diastolik.
2.2  Etiologi (penyebab hipertensi dalam kehamilan)
Berdasarkan penyebabnya hipertensi  dibagi menjadi 2 jenis :
1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain. Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder.



Penyebab Hipertensi Karena Kehamilan
6.    Sering pada primigravida, patologi telah terjadi akibat implantasi sehingga timbul iksemia plasenta yang diikuti sindrom inflamasi.
7.    Resiko meningkat pada :
·         Masa placenta besar (pada gemeli, penyakit trofoglas)
·         Diabetes militus
·         Faktor herediter
·         Masalah vaskuler
8.                  Hipertensi karena kehamilan
·         Hipertensi protein atau edema
·         Preeklamsia ringan
·         Preeklamsia berat
·         Eklamsia
9.    Hipertensi karena kehamilan dan preeklamsia ringan sering ditemukan tanpa gejala, kecuali meningkatnya tekanan darah
10.              Preeklamsia berat diagnosis pada kasus dengan salah satu gejala berikut :
·         Tekanan diastolik > 110 mmHg
·         Protein urin ³ 2 +
·         Oligo uria < 400 ml per 24 jam
·         Edema paru: nafas pendek, siomosis, ronkhi
·         Gangguan pengliharan : skotama atau penglihatan berkabut
·         Nyeri kepala hebat tidak berkurang dengan analgesik biasa
11.              Eklamsia ditandai oleh gejala-gejala preeklamsia berat dan kejang
·         Kejang terjadi tidak tergantung dari beratnya hipertensi
·         Kome terjadi sesudah kejang dapat berlangsung lama (berjam-jam)

2.3 Tanda dan Gejala 
 Untuk Hipertensi berat dalam kehamilan antara lain:
1. Tekanan darah diastolik 110 mmHg atau lebih
2  Nyeri kepala, gelisah, mudah lelah
3. Gangguan penglihatan
4. Nyeri abdomen atas, mual dan muntah
5. Oliguria
6. Kejang
7.  Pertumbuhan janin terhambat
8. Perdarahan dari hidung
9. Wajah kemerahan
10. Pandangan menjadi kabur sebab adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal
2.4.  Klasifikasi Hipertensi dalam kehamilan
     Hipertensi dalam kehamilan sebagai komplikasi kehamilan
a.      Preklamsia.
          Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria preklamsia juga terbagi yakni preklamsia ringan dan preklamsia berat.
b.      Eklamsia
Eklampsia adalah apabila ditemukan kejang-kejang pada penderita preeklampsia, yang juga dapat disertai koma.
     Hipertensi kronik
          Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pascapersalinan.
     Hipertensi dalam kehamilan sebagai akibat dari hipertensi menahun atau superimposed preklamsia dan eklamsia.
     Gestasional hipertension
          Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau kehamilan dengan tanda-tanda preeklampsia tetapi tanpa proteinuria.
2.5  Patofisiologi
a.Peninggian tekanan darah merupakan satu – satunya gejala
b. Gejala baru muncul setelah terjadinya komplikasi pada ginjal , otak dan jantung
c. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala , marah, rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang – kunang dan pusing
2.6  Komplikasi
1. Perdarahan otak
2.  Solusio plasenta
3.  Prematur
4. Mati dalam kandungan
2.7 Prognosis (Dampak yang terjadi)
1. Prognosis untuk ibu kurang baik.
 Kematian pada ibu biasanya disebabkan oleh perdarahan otak (25 % ), payah jantung – paru ( 50 % ) kegagalan ginjal ( 10 % ), infeksi ( 5 % ), kegagalan hepar ( 5 % ), dan lain-lain (5 %)
2. Prognosis bagi janin juga kurang baik,
karena adanya insufisiensi plasenta, solusio plasenta, janin tumbuh kurang sempurna, prematuritas dan dismaturitas.
2.8 Peran bidan dalam kehamilan
Hal – hal yang harus bidan lakukan dalam pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan :
  1. Memeriksa tekanan darah secara tepat pada setiap pemeriksaan kehamilan, termasuk pengukuran tekanan darah dengan teknik yang benar.
  2. Melakukan pemeriksaan pada setiap pagi hari.
  3. Ukur tekanan darah pada lengan kiri. Posisi ibu hamil duduk atau berbaring dengan posisi yang sama pada tiap kali pengukuran ( Letakkan tensimeter di tempat yang datar  setinggi jantung ibu hamil dan gunakan ukuran manset yang sesuai)
  4. Catat tekanan darah
  5. Jika tekanan darah diatas 140/90 mmhg atau peningkatan diastole 15 mmhg atau lebih (sebelum 20 minggu),ulangi pengukuran tekanan darah dalam 1 jam.Bila tetap maka berarti ada kenaikan tekanan darah.Periksa adanya edema terutama pada wajah atau pada tungkai baeah /tulang kering atau daerah sacral.
  6. Bila ditemukan hipertensi pada kehamilan, lakukan pemeriksaan urin terhadap albumin pada setiap kali kunjungan.
  7. Segera rujuk ibu hamil ke rumah sakit jika : Tekanan darah sangat tinggi, kenaikan tekanan darah  naik secara tiba- tiba,berkurangnya air seni( sedikit dan berwarna gelap),edema berat yang timbul mendadak,khususnya pada wajah/daerah sacral
  8. Jika tekanan darah naik namun tidak ada edema sedangkan doker tidak mudah dicapai maka pantaulah tekanan darah, periksa protein urin terhadap protinuria dan denyut jantung janin dengan seksama pada keesokan harinya atau sesudah 6 jam istirahat.
  9. Jika tekanan darah tetep naik ,rujuk untuk pemeriksaan lanjutan walaupun tidak edema atau proteinuria.
  10. Jika tekanan darah kembali normal atau kenaikannya kurang dari 15 mmhg:
  • Beri informasi atau penjelasan pada ibu hamil ,suami atau keluarga tentang tanda-tanda eklamsia yang mengancam ,khususnya sakit kepala ,pandangan kabur, nyeri ulu hati dan pembengkakan pada kaki/punggung/wajah.
  • Jika tanda-tanda diatas ditemukan segera rujuk ke rumah sakit
11.  Bicarakan seluruh temuan dengan ibu hamil dan suami/keluarga.
  12. Catat semua temuan pada KMS ibu hamil / buku KIA.





2.9 Penatalaksanaan
penatalaksanaan yang dilakukan
·         Dianjurkan untuk mentaati peraturan pemeriksaan antenatal yang teratur dan jika perlu dikonsultasikan kepada dokter ahli.
Perawatan antenatal ditujukan untuk pengendalian tekanan darah dan deteksi dini tanda – tanda perawatan pre eklampsi.
·         Ibu hamil harus diperiksa sedikitnya 2 minggu sekali sampai usia kehamilan 28 minggu dan kemudian seminggu sekali sampai melahirkan a. Dianjurkan untuk cukup istirahat, tidak emosi dan menghindari aktivitas yang terlalu berat
b.      Mencegah penambahan berat bdan yang agresif
·         Dianjurkan untuk diet tinggi protein, rendah hidrat arang, rendah lemak dan rendah garam
·         Jika kejang, baringkan pada satu sisi tempat tidur, arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi sekret, muntahan atau darah. Bebaskan jalan nafas. Pasang spatel lidah untuk menghindari tergigitnya lidah.









BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hipertensi merupakan tekanan darah yang dipompa jantung, mengalir cepat sehingga menekan dinding arteri dalam pembuluh darah. Umumnya hipertensi jika pada pemeriksaan: tekanan darah diatas yang biasa ditulis 140/90 mmHg.
2. Komplikasi yang dapat terjadi
·         Perdarahan otak
·         Solusio plasenta
·         Prematur
·         Mati dalam kandungan
3. Tanda dan gejala Untuk Hipertensi berat dalam kehamilan antara lain:
·         Nyeri kepala, gelisah, mudah lelah
·          Nyeri abdomen atas, mual dan muntah
·         Oliguria
·         Wajah kemerahan
·         Pandangan menjadi kabur sebab adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal
4. penatalaksanaan yang dilakukan
·         Dianjurkan untuk mentaati peraturan pemeriksaan antenatal yang teratur dan jika perlu dikonsultasikan kepada dokter ahli.
Perawatan antenatal ditujukan untuk pengendalian tekanan darah dan deteksi dini tanda – tanda perawatan pre eklampsi.
·         Ibu hamil harus diperiksa sedikitnya 2 minggu sekali sampai usia kehamilan 28 minggu dan kemudian seminggu sekali sampai melahirkan
·         Dianjurkan untuk diet tinggi protein, rendah hidrat arang, rendah lemak dan rendah garam


DAFTAR PUSTAKA

Prawiharjo, Sarwono.2009. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiharjo  . Jakarta. PT Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo
Rukiyah, ali yeyeh dan Lia yulianti. 2010. Asuhan kebidanan IV (patologi kebidanan), Jakarta timur : CV. TRANS Info media
http://abidinblog.blogspot.com/2009/06/hipertensi-tekanan-darah-tinggi-pada.html
http://lusicaem.blogspot.com/2009/06/waspadai-kemunculan-hipertensi-pada.html  http://khanzima.wordpress.com/2012/05/07/hipertensi-dalam-kehamilan-makalah/
 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar